StartseiteGruppenForumMehrZeitgeist
Web-Site durchsuchen
Diese Seite verwendet Cookies für unsere Dienste, zur Verbesserung unserer Leistungen, für Analytik und (falls Sie nicht eingeloggt sind) für Werbung. Indem Sie LibraryThing nutzen, erklären Sie dass Sie unsere Nutzungsbedingungen und Datenschutzrichtlinie gelesen und verstanden haben. Die Nutzung unserer Webseite und Dienste unterliegt diesen Richtlinien und Geschäftsbedingungen.

Ergebnisse von Google Books

Auf ein Miniaturbild klicken, um zu Google Books zu gelangen.

Lädt ...

Ajal Bergeming di Hadapan Cinta

von Alberto Moravia

MitgliederRezensionenBeliebtheitDurchschnittliche BewertungDiskussionen
117,735,091 (3)Keine
Kürzlich hinzugefügt vondelune
Keine
Lädt ...

Melde dich bei LibraryThing an um herauszufinden, ob du dieses Buch mögen würdest.

Keine aktuelle Diskussion zu diesem Buch.

“Seluruh Milaflores akan tahu tentang percobaan heroik yang sudah ia lewati dan Flora akan menunggunya dengan mata bersinar”

Demikian keyakinan Miguel usai merampungkan sebuah pertandingan dan mengalahkan Ruben. Demi mendapatkan hati gadis itulah ia berenang di laut pada musim dingin. Taruhannya jelas. Yang kalah harus menyingkirkan batang hidungnya dari hadapan Flora, lalu memberi kesempatan hanya pada yang menang. “Minggu, Minggu”, cerita pendek karya Mario Vargas Llosa membuka buku kumpulan cerpen ini dengan pengisahan yang cerdas, khas adu nyali lelaki. Bagi yang belum tahu, pengarang kelahiran Arequipa ini baru saja memenangkan Nobel Award for Literature tahun 2010 kemarin.

Cerpen kedua berjudul “Bocah Lelaki yang Menulis Puisi”, gubahan penulis Jepang, Yukio Mishima. Seolah merupakan refleksi keyakinan Mishima, bocah yang menulis puisi dalam cerpen ini menganggap bahwa rangkaian kata-kata adalah pelarian pada segala kesedihan dunia. Dan seorang penulis puisi seharusnya bisa mengesampingkan kesedihannya lalu lari pada puisi. Sayangnya dalam dunia nyata bukan itulah yang terjadi. Seorang kakak kelas yang dia segani justru merasakan puisi tak bisa membantunya lari dari patah hati. Bocah itu pun kecewa.

“Pesta yang Tercuri” karya Liliana Heker mengisahkan bagaimana kepercayaan seorang gadis kecil patah oleh kenyataan sosial. Mulanya ia berpikir bahwa dinding antara orang kaya dan orang miskin tidaklah nyata. Bahwa ia diundang ke rumah temannya yang kaya hanya karena mereka memang benar-benar berteman. Sayangnya satu langkah kecil yang diambil sang nyonya rumah membuatnya bersedih. Kehadirannya dan bantuannya dalam pesta itu bukanlah untuk persahabatan. Di akhir pesta, sementara anak lain memberoleh kenang-kenangan berupa yoyo atau gelang, Rosaura justru disodori uang, yang menegaskan kembali tentang status sosialnya.

Octavio Paz hadir di kumpulan cerpen ini dengan cerpennya yang berjudul “Hidupku bersama Segulung Ombak”. Pada dasar cerpen ini berupaya mengisahkan betapa sulitnya kehidupan ekonomi dan sosial, sehingga seorang pria lebih memilih untuk hidup bersama segulung ombak yang demikian rentan. Kecemburuan, kemarahan dan rasa cinta pun menjadi tidak wajar.

Seorang perempuan yang sudah menikah tak lagi seliar sebelumnya. Bagaikan seekor burung cantik yang berada dalam sangkar yang kehilangan kemilau bulu dan cicit riangnya. Kira-kira begitulah inti cerita yang hendak disampaikan cerpen “Perburuan” buah tangan Alberto Moravia. Ketika melihat gaya dan pesona istrinya kembali bersinar, si tokoh utama berinisiatif untuk membuntuti, sampai akhirnya menemukan fakta bahwa sang istri berkencan dengan pria lain. Menyesakkan memang. Tapi ia tak hendak memergoki sang istri atau menamparnya. Alih-alih ia malah undur diri dan pulang ke rumahnya dalam sepi. Satu pemikiran yang membawanya mengambil inisiatif demikian. Jika ia memergoki dan melarang istrinya berkencan dengan lelaki itu, ia memang akan mendapatkan sang istri kembali. Namun kedua burung yang tengah kasmaran itu, begitu Alberto mengandaikannya, akan mati layu di tangannya.

Yashar Kemal berupaya menyammpaikan bagaimana pandangan sebuah masyarakat mengenai peran seorang wanita dalam keluarga. Dalam “Sebuah Kisah Mesum”, Yashar menyodorkan seorang karakter lelaki yang tidak biasa namun memang nyata. Seorang lelaki tanpa inisiatif. Osman, yang merupakan anak pungut Nyonya Huru yang mempekerjakannya di ladang, akhirnya dibelikan istri oleh sang majikan. Wanita tidak beruntung itu bernama Fadik. Yang lebih sial lagi bagi Fadik, desa tempat tinggal Osman terkenal akan para lelakinya yang begitu doyan perempuan. Jika ada seorang wnaita budak baru saja dibeli, maka segera saja seluruh pemuda kampung akan menggilirnya tiap malam. Ironisnya, kali ini Fadiklah yang justru dituduh warga desa menjadi penyebab para lelaki malas bekerja dan memikirkan dirinya semata. Sehingga, ketika Fadik sekarat akibat ulah para pemuda itu, Osman membawanya pergi atas perintah sang penguasa desa, namun sekali lagi, tanpa insiatif untuk pergi kemana.

“Jejak si Jaket Hijau” mengisahkan seorang pencuri yang hendak mengembalikan sebagian dari barang curiannya lantaran melihat dalam dompet yang dicurinya dari seorang pria berjaket hijau terdapat beberapa helai balon yang dibeli untuk anak-anak yatim piatu. Malangnya, ia justru terpergok ketika hendak mengembalikan balon-balon itu. Kini ia pun yakin bahwa tangannya hanya diberikan satu keterampilan saja. Dan tidak untuk mengembalikan sesuatu. Dengan setting khas India, cerpen karya R.K. Narayan ini terbilang unik.

Bahkan di Australia yang penduduknya terkenal mencintai kedamaian, suasana demontrasi tetap membawa ketakutan. “Demonstrasi” karya Thelma Foreshaw menggambarkan rasa was-was di hati seorang pemilik kedai susu. Ia adalah seorang imigran yang egois dan benar-benar sangat ketakutan akan nasib kedainya ketika pada demonstran lewat. Meski demikian, usai demonstrasi, kedai susunya menjadi sangat penuh. Rasa khawatirnya berubah ceria seiring denting mesin kasir yang tak berhenti.

“Afrika Bangkit” gubahan Nadine Gordimer menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat Afrika pada masa politik Apartheid. Betapa sulitnya seorang kulit hitam memperoleh kebebasan bekerja dan ijin untuk bisa keluar negeri. Jika pun ijin tersebut berhasil dikantongi. Tetap saja tak ada jalan untuk kembali pulang ke tanah air yang carut -marut.

Cerpen karya Gabriel Gracia Marquez, “Ajal Bergeming di Hadapan Cinta”, menjadi titel buku kumpulan cerpen ini. Berkisah tentang seorang senator yang baru bertemu dengan gadis yang dicintainya ketika umurnya hanya tinggal enam bulan sebelas hari. Laura Farina dikirim seorang penduduk Rosal del Virrey yang ingin masalahnya segera dituntaskan oleh sang senator. Senator begitu mencintai gadis berusia sembilan belas tahun itu. Dan enam bulan sebelas hari kemudian, dia mati sembari merindukan Laura Farina dan diiringi segala hujat atas skandalnya dengan sang gadis.

Jonathan Ighwebu, dalam kisah “Perdamaian Sipil” garapan Chinua Achebe baru saja hendak memulai kembali kehidupan bersama keluarganya pasca perang. Sayangnya hidup ternyata tak jauh lebih baik. Ia memang beruntung karena rumah yang dulu dibangunnya dengan keringat dan kerja keras masih berdiri tegak, meskipun harus ada perbaikan di sana-sini. Ia memulai usaha keluarga, dan berharap bisa kembali hidup normal seperti sedia kala. Namun suatu malam para preman datang, merampas segala uang hasil kerja kerasnya.

Kisah-kisah yang disuguhkan dalam buku kumpulan cerpen ini bisa dikatakan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Suatu karakteristik khas yang dapat memungkinkan pembaca untuk bisa memahami kondisi masyarakat lintas benua. Semua dengan problematikanya masing-masing. Terlebih, para penulis yang tergabung dalam kumpulan cerpen ini suah merupakan nama-nama yang tak asing di dunia sastra internasional. Termasuk para peraih nobel seperti Nadine Gordimer, Gabriel Gracia Marquez dan yang terbaru, Mario Vargas Llosa. ( )
  delune | Jun 5, 2011 |
keine Rezensionen | Rezension hinzufügen
Du musst dich einloggen, um "Wissenswertes" zu bearbeiten.
Weitere Hilfe gibt es auf der "Wissenswertes"-Hilfe-Seite.
Gebräuchlichster Titel
Originaltitel
Alternative Titel
Ursprüngliches Erscheinungsdatum
Figuren/Charaktere
Wichtige Schauplätze
Wichtige Ereignisse
Zugehörige Filme
Epigraph (Motto/Zitat)
Widmung
Erste Worte
Zitate
Letzte Worte
Hinweis zur Identitätsklärung
Verlagslektoren
Werbezitate von
Originalsprache
Anerkannter DDC/MDS
Anerkannter LCC

Literaturhinweise zu diesem Werk aus externen Quellen.

Wikipedia auf Englisch

Keine

Keine Bibliotheksbeschreibungen gefunden.

Buchbeschreibung
Zusammenfassung in Haiku-Form

Aktuelle Diskussionen

Keine

Beliebte Umschlagbilder

Gespeicherte Links

Genres

Keine Genres

Bewertung

Durchschnitt: (3)
0.5
1
1.5
2
2.5
3 1
3.5
4
4.5
5

Bist das du?

Werde ein LibraryThing-Autor.

 

Über uns | Kontakt/Impressum | LibraryThing.com | Datenschutz/Nutzungsbedingungen | Hilfe/FAQs | Blog | LT-Shop | APIs | TinyCat | Nachlassbibliotheken | Vorab-Rezensenten | Wissenswertes | 204,763,550 Bücher! | Menüleiste: Immer sichtbar